Film horor selalu punya tempat spesial di hati para penonton yang suka tantangan adrenalin. Salah satu film horor terbaru yang layak ditonton adalah “Talk to Me” (2023) dari Australia. Film ini mengisahkan sekelompok remaja yang memainkan permainan memanggil arwah lewat tangan keramik yang terkutuk. Kengerian tak berhenti di situ, karena mereka mulai diganggu oleh roh jahat yang mengaburkan batas antara dunia nyata dan dunia arwah. “Talk to Me” sukses membangun suasana menegangkan tanpa harus mengandalkan jump scare berlebihan, menjadikannya salah satu horor psikologis terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
Rekomendasi berikutnya datang dari Asia: “Incantation” (2022), film Taiwan yang disebut-sebut sebagai salah satu film horor terseram Netflix. Disajikan dalam gaya found footage, film ini mengangkat kisah seorang ibu yang mencoba melindungi anaknya dari kutukan setelah melanggar ritual kepercayaan lama. Dengan atmosfer mencekam dan elemen budaya lokal yang kuat, “Incantation” menawarkan pengalaman horor yang lebih dalam — karena kamu akan merasa seperti bagian dari kutukan itu sendiri. Efek visualnya tidak banyak, tapi cukup membuat kamu waspada meski lampu sudah dinyalakan.
Bagi kamu pencinta horor supranatural klasik, “The Conjuring Universe“ tetap wajib masuk daftar. Film seperti The Conjuring, Annabelle, dan The Nun berhasil menggabungkan kisah nyata dengan elemen mistis yang menyeramkan. Keberhasilan franchise ini bukan hanya pada penampakan atau suara-suara misterius, tapi juga pada pembangunan tensi dan latar belakang cerita yang mendalam. Jika kamu ingin maraton horor sepanjang malam, film-film dari semesta ini bisa memberikan pengalaman lengkap — dari kerasukan, boneka kutukan, hingga iblis biarawati yang menghantui mimpi.
Terakhir, untuk kamu yang ingin horor dengan nuansa berbeda, cobalah “Hereditary” (2018) atau “Midsommar” (2019) dari sutradara Ari Aster. Film-film ini dikenal dengan gaya disturbing horror, yang bukan hanya membuat takut tapi juga tidak nyaman secara emosional. Hereditary bercerita tentang keluarga yang dihantui oleh warisan iblis, sementara Midsommar menghadirkan kengerian di balik festival musim panas yang cerah. Keduanya punya gaya horor lambat tapi mengerikan — bukan sekadar teriak-teriak ketakutan, tapi rasa ngeri yang tertinggal lama setelah film berakhir.
Kalau kamu suka jenis horor tertentu (psikologis, gore, mistis, religi, atau horor Asia), aku bisa buatkan daftar khusus sesuai seleramu. Mau coba?